Sabtu, 23 Agustus 2008

Belajar dari Kungfu Panda....

1. The secret to be special is you have to believe you're special.
Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial. Seperti kata Master Oogway, You just need to believe. Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa.



2. Teruslah kejar impianmu.
Po , panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present hadiah. Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.



3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.

Master Shi Fu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah Shi Fu diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya. Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah. Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.




4. Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri.

Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain.Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda. Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan.


5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah.

Master Shi Fu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lungakan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.


Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Baru-baru ini saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun masih sibuk membohongi diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang berkonsultasi dengan orang yang tidak ahli di bidang autistik. Mendeskreditkan pandangan ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja memilih terapis yang tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai keinginannya. Akibatnya proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil yang signifikan. Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah yang keliru.


6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu.

Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.


7. Keluarga sangatlah penting.

Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?

sumber: unknown sender

Jumat, 22 Agustus 2008

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

“semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam resiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck, menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat resiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan ini sesungguhnya membentuk watak, karakter dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari.

Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu per satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe Pertama, Tipe Kayu Rapuh.
Sedikit tekanan sajaa membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tetapi rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali,mengeluh pada saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tidak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positip dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topic generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, dimana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan.

Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe Kedua, Tipe Lempeng Besi.
Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun, seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan ssedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau erusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe Ketiga, Tipe Kapas.
Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe Keempat, Tipe Manusia Bola Pingpong.
Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini, karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi dan lebih kreatif.

Coba perhatikan bola ping pong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan dashyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya. Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya.

Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang unjuk kerjanya bagus sekali. Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkan ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun network, mengubah cara kerja dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angina dingin, lantai penuh kotoran se inci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double and Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga di alami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho, ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket, menjadi buah karya kondangnya. Ah.. itukan contoh kejadian di luar negeri. Mungkin demikian pertanyaan Anda.

Seorang rekan yang bekerja di sebuah perusahaan otomotif terbesar di Indonesia dikucilkan, bahkan dibuang ke cabang nun jauh dari kantor pusat oleh di Bos yang seorang wanita. Namun dengan motivasi kuatnya ia berhasil “ditarik” kembali ke kantor pusat dan malah bertugas meng-guide departemen sang Bos untuk beberapa materi development dengan ilmu yang dimilikinya.

Sekarang sang rekan malah sudah menduduki posisi puncak dengan wewenang di atas sang Bos yang mengucilkannya, walaupun di perusahaan otomotif kompetitor.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda, ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda?, bagaimana reaksi Anda?. Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini. Tetapi yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level boa ping pong.

Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda, sekuat itukah mental Anda?.,

Sumber : Heartline FM dari 4 tipe manusia hadapi tekanan hidup, oleh Anthony Dio Martin.

Perusahaan baru "curi start"....

Sudah menjadi idiom yang dikenal luas pada kalangan network marketer istilah “curi start” merujuk pada perusahaan yang baru mulai masuk pasaran akan tetapi belum beroperasi secara penuh. Pada tahap ini, perusahaan tengah mencari leader di market yang siap untuk mendukung operasional perusahaan.

Perusahaan yang baru “curi start”, sangat digemari oleh banyak leader networker , mengapa?. Asumsi yang masih menjadi pegangan umum adalah, bila kita menjadi yang pertama, maka secara otomatis akan menikmati kue bonus yang terbesar. Adanya persepsi ini, maka tidak salah jika semua networker terutama mereka yang sudah mengembangkan bisnis secara full timer tertarik untuk meliriknya.

Sikap waspada perlu kita tunjukkan untuk perusahaan-perusahaan yang baru berdiri, yang melakukan penetrasi pasar mengusung label “curi start” ini. Karena banyak sekali dari mereka yang benar-benar menjadi “pencuri” alias hilang begitu saja tidak ada bekas dengan setumpuk hasil penjualan yang juga raib, karena tidak pernah dibukukan dalam sistem marketing plan. Lagi-lagi yang menjadi korban adalah leader network marketing yang doyan “curi start”.

Tidak ada keuntungan finansial yang bisa kita raih pada perusahaan yang “curi start” karena mereka belum mempunyai status operasional penuh dari sisi sumber daya manusia dan legal. Mengapa demikian?

1. Perusahaan, belum siap untuk mendukung secara penuh operasional networker di pasar.
2. Tidak adanya jaminan penjualan yang berkesinambungan, karena ketersediaan produk hanya bersifat temporal.

Oleh karena itu sangat penting bagi para leader network marketing untuk mengabaikan perusahaan ‘curi start”, jika mereka meminta agar kehadiran mereka di informasikan kepada pasar melalaui jaringan distribusi yang dimiliki oleh para leader.