Jumat, 15 Agustus 2008

86.400......

Kalau hari ini Anda mendapatkan uang sebanyak USD86,400. Tapi uang itu harus Anda habiskan dalam satu hari. Kalau Anda tidak bisa menghabiskannya dalam satu hari, maka Anda harus membayar dua kali lipat, apa yang akan Anda lakukan? Tentu Anda akan berusaha menghabiskan setiap sen yang Anda miliki. Tetapi apakah mungkin kalau kita memiliki uang sebanyak itu?

Memang kita tidak mempunyai uang sebanyak itu, tapi tahukah kita kalau dalam satu hari kita memiliki 86,400 detik yang dipercayakan kepada kita?. Setiap pagi kita diberikan waktu, setiap malam akan dicatat, berapa banyak kita kehilangan dan gagal untuk menginvestasikan waktu kita dengan baik?.

Jumlah itu tidak akan bisa dipindahkan untuk esok hari. Setiap hari akan selalu diberikan 86,400 detik yang baru. Jika kita gagal untuk menggunakan simpanan pada hari ini, itu berarti kita akan kehilangan. Hal ini tidak akan pernah kembali, tidak akan ada pernah penarikan untuk hari esok. Kita harus hidup untuk hari ini.

Pergunakanlah hari ini dengan baik, untuk mengerti nilai satu tahun. Tanyakan pada pelajar yang gagal naik kelas, untuk menyadari nilai satu bulan.

Tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan bayinya secara premature, untuk menyadari nilai satu minggu. Tanyakan pada editor majalah mingguan, untuk menyadari nilai dari satu jam

Tanyakan pada orang yang telah menanti Anda selama satu jam, untuk menyadari nilai satu menit. Tanyakan pada seseorang yang ketinggalan pesawat terbang, untuk menyadari nilai satu detik.

Tanyakan pada seseorang yang baru saja terhindar dari kecelakaan, untuk menyadari nilai seperseribu detik. Tanyakan pada seorang yang baru memperoleh medali perak dalam olimpiade.

Hargailah setiap waktu yang kita miliki, karena itu tidak akan pernah terulang lagi. Gunakanlah waktu dengan baik, karena kita dipercaya untuk menggunakan waktu yang begitu besar. 86,400 detik setiap hari.

Sumber dari: Heartline Network.

Rabu, 13 Agustus 2008

Layang-Layang .....

Bermain layang-layang adalah hal yang paling mengasyikan. Dan berbicara mengenai layang-layang, ada sebuah kisah menarik. Alkisah, ada sebuah layang-layang yang senang terbang tinggi. Tidak ada hal lain yang membuat ia berbahagia selain melayang dalam angin kencang yang melambungkannya terbang ke angkasa, jauh di atas padang rumput.

Layang-layang itu menyukai tiupan dan pemandangan dari kejauhan. Namun lama kelamaan layang-layang merasa tidak puas. Dia berpikir, "Wah ! akan lebih menyenangkan kalau aku terbang dan naik terus tinggi". Ia sangat bersemangat untuk terus terbang tinggi. Ia mengerahkan segenap kekuatannya untuk naik terbang tinggi, tanpa menyadari kalau panjang benang yang dimilikinya adalah terbatas. Ia hanya berpikir untuk terbang sangat tinggi. Karena itu, ia menyentak-nyentakkan benangnya, dan berharap untuk bisa terlepas. Dengan sekuat tenaga terputuslah benang layangan itu. Dalam sekejab layang-layang merasa sangat senang.

Saat ia melayang jauh ke atas langit, dan melihat bumi terasa begitu kecil. Namun, posisi yang ia dapatkan tidak bertahan selamanya. Segera ia mulai terjatuh, dan berputar-putar tidak terkendali. Dan tak lama kemudian iapun terhempas kembali ke tanah.

Bagaimana dengan kehidupan kita ?. Apakah kita sering seperti layang-layang ?. Yang lupa untuk mengukur sebatas mana kita bisa menggapai apa yang kita inginkan.

Tetaplah kendalikan emosi kita. Berjalanlah sesuai dengan kemampuan yang isa kita lakukan, dan sedikit demi sedikit menaikkan kekuatan kita untuk menggapai apay yang ingin kita dapatkan.

Jangan terburu-buru, terbawa emosi untuk mencapai sesuatu dengan cara yang mudah dan terlalu memaksakan diri kita. Hasil yang didapat bukan keberhasilan namun kejatuhan. Segala sesuatu ada waktunya, setiap usaha yang kita lakukan akan mendapatkan hasil pada waktu yang tepat.

Sumber dari : Heartline Network

Senin, 11 Agustus 2008

Fungsi marketing plan

Marketing plan dalam bisnis network marketing adalah salah satu dari sekian banyak faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan untuk menjual produknya di pasar.
Fungsi dari marketing plan adalah untuk mendistribusikan rabat diantara para independen distributor sebagai akibat dari aktifitas penjualan dan pengembangan pasarnya. Jika kita melihat sejarah perkembangannya, maka marketing plan sangat dinamis mengikuti perkembangan sosial budaya dari masyarakat dimana bisnis tersebut dikembangkan. Marketing plan yang dikembangkan di Indonesia belum tentu cocok dengan marketing plan yang ada di Australia. Ini disebabkan akar budaya yang berbeda.
Oleh karena itu, untuk lebih memudahkan para investor atau pengusaha dan manajemen menentukan marketing plan yang bagaimana cocok untuk dipilih saat launching perusahaan baru adalah mengetahui dengan jelas, apa yang menjadi kebutuhan dari crowd yang dimiliki sebagai basis untuk mulai mengembangkan pasar. Contoh, jika Anda memiliki basis distributor yang sangat gemar dengan aktifitas berjualan daripada membentuk jaringan, maka didalam marketing plan yang Anda buat, harus memberikan ruang yang cukup luas bagi para independen distributor untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan eceran yang mereka lakukan. Dibandingkan dengan marketing plan para kompetitor dengan produk sejenis. Ingat, bahwa semua independen distributor hanya akan bergerak apabila mereka mendapatkan insentif yang cukup besar bagi upaya yang mereka lakukan.
Oleh karena itu, penentuan bentuk marketing plan adalah bagian terakhir yang akan dibuat oleh sebuah perusahaan yang baru memulai aktifitas bisnis, setelah serangkaian persiapan lainnya rampung. Pemilihan ini akan dilakukan dengan sangat hati-hati, jika terjadi kesalahan didalamnya maka kesempatan untuk berkembang menjadi hilang.
Selamat meneliti kembali marketing plan Anda dan jangan takut untuk melakukan modifikasi demi kebaikan bisnis Anda.